Baso Aci , Baso Unik Dari Tepung Tapioka





(JASMINE Foodnews) Dikutip dari brilio.net, kalau bakso yang terbuat dari daging sapi, ayam atau ikan sih sudah biasa ditemukan. Tapi jika basonya ini terbuat dari tepung tapioka alias tepung aci, Bunda, Bro and Sis , sudah pernah mencobanya ?

Buat Bunda, Bro and Sis yang baru pertama kali denger nama kuliner unik ini, mungkin akan merasa pesimis dan ragu sama rasanya.

Memang penampilannya cenderung mirip dengan panganan yang sama-sama terbuat dari aci yaitu cimol, tetapi kamu guys bakal menemukan sensasi yang berbeda dibanding bakso lainnya ketika menyantap baso aci.

Penganan dari bahan dasar tepung singkong dan terigu tersebut yang bernama cimol ini, sejak lama selalu menjadi kudapan enak menggemaskan. Hingga akhirnya ia dijadikan Baso Aci.

Kuliner ini mulai menjadi perbincangan banyak orang setelah sebuah kedai bernama Baso Aci Ganteng di Bandung berdiri pada bulan Februari tahun 2016 yang lalu. Namun sebenarnya panganan yang biasanya disajikan dengan ceker ayam ini merupakan makanan khas asal kota Garut, Jawa Barat.

Baso Aci Ganteng Asal Bandung

Pada awalnya Baso Aci Ganteng ini didirikan oleh dua orang pemuda asal Bandung yang menemukan baso aci di Garut dan akhirnya mereka mencoba untuk membuka usaha baso aci di Bandung. Sejak saat itu makanan berkuah hangat dan pedas ini semakin ramai dibicarakan, terutama di media sosial.

Kuliner ini memang tepat sekali dinikmati ketika cuaca sedang hujan, makanya kenapa baso aci ini sangat ramai dicari orang di Bandung yang hawanya memang cenderung dingin. Dalam satu porsi biasanya Bunda akan mendapatkan beberapa buah baso aci, cuanki, ceker ayam dan sukro cikur (kencur).

Tapi kalau buat Bro and Sis yang mau mencicipi toping lain, bisa menambah dengan daging tetelan sapi dan cuanki tahu.

Baso Aci Akang Asal Bogor
Dikutip dari mediabogor.com, mungkin Bunda , Bro and Sis sudah kenal dengan baso aci akang? Ya, baso enak dan kenyal ini , yang ternyata sudah memiliki banyak cabang ini, kini kembali membuka cabangnya di Kota Bogor. “Pertama kali buka di Bogor.

Ada 34 cabang Baso Aci Akang di seluruh Indonesia. Untuk di Kota Bogor, ini adalah cabang yang ke 34,” kata pemilik baso aci akang, Rahma saat ditemui di Jln. Perdana Raya, Budi Agung, Cimanggu Residance, Ruko A-3, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Dikatakan mahasiswi muda semester akhir fakultas kesehatan masyarakat ini, usahanya ini, berangkat dari kegemarannya makan baso. Dari situlah muncul niatan untuk menyalurkan hobinya itu dengan membuka usaha kuliner baso.

Rahma mengatakan, cabang ke 34 ini, melakukan soft opening pada tanggal 2 April kemarin, dan grand opening di hari kedua dengan membagi-bagikan 100 porsi baso secara gratis khusus untuk para pendatang pertama.

“Hari ini pun kita bagikan kurang lebih 40 porsi untuk anak-anak yatim piatu. Selain makan gratis, kita juga berikan santunan kepada mereka,” ucapnya.

Dikatakan Rahma, dipilihnya baso aci karena yang lagi hits di kalangan milenial sekarang ini, salah satunya adalah baso aci.

“Baso aci banyak macamnya. Tapi baso aci akang yang satu ini, beda dari yang lain. Rasanya enak. Selain baso aci, cekernya pun kita sajikan dengan ceker press dan yang lebih menonjol perbedaannya (dengan bakso aci yang lain adalah) kita kasih taburan tetelan daging sapi yang banyak di kuah basonya,” kata Rahma.

Rahma berharap, kalau di pengunjung di lokasi ini ramai , ia berniat  membuka  cabang lagi di dekat Kebun Raya dan di daerah Cianjur.

Boci, Bakso Aci Asal Garut
Lain lagi dengan bakso aci di Garut , Jawa Barat. Dilansir dari liputan6.com, dengan sentuhan Edwin Chino, pegusaha UKM asal Garut, makanan yang awalnya terlihat biasa dan sederhana ini jadi menarik. Sensasi pedasnya bikin terus mengunyah.

"Ini kan makanan kampung tapi kita kemas menjadi modern, mantap jiwa," ujarnya saat ditemui  di dapur adonan boci alias baso aci, di wilayah Garut Kota.

Menurut dia, ide membuat panganan lokal menjadi produk instan yang cepat saji, teringat kebiasaannya saat remaja dulu. Aa Ginding panggilan akrab dia, memang foodie sejati, bahkan beberapa kudapan tradisional sunda, sudah hafal betul di lidahnya hingga ini.

"Kan banyak orang Garut yang merantau, ternyata mereka merindukan makanan tradisional seperti baso aci ini," katanya

Dengan modal seadanya, akhirnya ia memberanikan diri membuat resep sendiri yang dipadupadankan dengan resep bumbu rempah lokal. Hasilnya, baso aci dengan kuah asin, asam, manis.

Mendapatkan angin segar respon pasar cukup positif, dibantu beberapa rekannya akhirnya penganan 'kampung' itu digarap secara profesional.

"Awalnya sempat dicibir, tapi setelah nyoba eh malah ketagihan, dan mereka akhirnya pada pesan," kata dia, menceritakan awal mula dia memasarkan produk Boci-nya itu.

Bukan hanya itu, dengan bantuan media sosial (medsos) dan jaringan pertemanan, lambat laun usahanya terus maju dan berkembang. Tak ayal, produk boci pun bisa dipesan dengan mudah di beberapa agen yang telah ditunjuk.

"Tapi kadang ada juga yang langsung ke sini," ujar dia menunjukan dapur produksi Boci.

Antoni, salah seorang pekerjanya menambahkan, seluruh bahan yang digunakan dalam adonan produk tradisional yang satu ini, tidak ada yang mahal dan cukup banyak beredar di pasaran.

"Bahan dasar utamanya kan tepung singkong dan terigu, terus bahan bumbunya kan tahu semua," ujar dia membuka sedikir resep produk buatannya.

Namun dengan racikan yang luar biasa, ia olah bahan dasar itu menjadi produk yang ditunggu pelanggan. Tak jarang produknya dipesan hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Sebenarnya ada yang pesan juga dari luar negeri, tapi kami tidak kuat diongkos pengiriman," ujar Anton.

Dia mengatakan, seiring naiknya pesanan termasuk permintaan ragam menu yang dipesan, produk boci pun berinovasi. Jika awalnya hanya boci polos, namun kini sudah ada rasa daging ayam, termasuk juga jando (bagian otot sapi yang kenyal).

"Kami tambahkan juga cuanki lidah dan tahu, plus jeruk nipis pengganti cuka biar segar," ujar dia bangga.

Anton menambahkan, dibanding produk lainnya, boci yang ia jual terbilang simpel dan gampang diolah. Dalam satu produk kemasan yang cukup menarik, Anda akan menikmati baso aci bulat dan lonjong, cuanki lidah dan tahu, sukro kencur plus jeruk nipis pengganti cuka bagi anda yang hobi pedas dan asam.

Kemudian rebus dengan air panas secukupnya, agar seluruh bahan yang ada matang dan siap saji. "Paling 5-10 menit makanan sudah siap dinikmati," kata dia.

Edwin menambahkan, selain tertarik menghasilkam produk makanan tradisional yang unik, upaya lain yang ia lakukan dengan produksi Boci yakni untuk memberdayakan masyarakat sekitar yang kurang mampu. Niat ini tentunya harus kita acungi jempol ya, Bro and Sis Tapi bagaimana prakteknya ya?

"Buat kami bukan cuma usaha, tapi ada nilai keberkahan dan manfaat dengan membuat lapangan usaha baru bagi mereka," kata dia.

Saat ini, meskipun pengemasan produk dilakukan dengan mesin modern, namun jangan salah seluruh produk Boci yang dihasilkan, masih dilakukan secara manual alias tangan langsung. "Ada nilai seninya," ungkap dia.

Rata-rata pegawai boci merupakan kaum hawa dengan pendidikan rendah, namun dengan inovasi produk yang dihasilkan, mereka mampu untuk mengerjakan. "Pokoknya asal ada kemauan kami berikan pekerjaan, tapi tentu kita berikam pelatihan dulu," kata dia.

Tak mengherankan, dengan pola kerja layaknya kekeluargaan tersebut, mayoritas pekerja boci adalah pegawai lama yang telah bekerja sejak awal mula produk boci diproduksi 2014 lalu. "Pekerja adalah aset, makanya kita hargai jerih payahnya," kata dia.

Antoni menambahkan, seiring naiknya permintaan dari luar kota, ia berencana memberanikam diri membuka gerai dan otlet penjualan secara umum. "Jadi kami tidak hanya menjual secara online, tapi bisa langsung ke toko," ujarnya.

Nah bagi anda yang masih bingung dengan rencana makan siang atau sore nanti, tidak ada salahnya mencoba makanan kampung asli yang satu ini, bahkan jika ada rencana makan bersama, sepertinya makan baso aci asal Garut boleh dicoba. "Siang, sore all time bisa disajikan dengan mudah," ujar dia menutup pembicaraan.






=====
Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya , telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)
======
Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner.

Comments

Popular Posts