Tradisi Waktu Minum Teh Di Inggris Awalnya Hanya Momen Pengganjal Rasa Lapar


(JASMINE Foodnews) Dikutip dari
cnnindonesia.com , teh  adalah minuman yang cukup legendaris dan paling banyak dikonsumsi oleh orang dari seluruh penjuru dunia. Salah satu negara yang memang identik dengan teh adalah Inggris, yang masyarakatnya memiliki tradisi meminum teh, dan bahkan kini sudah bergeser menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.

Teh sendiri sudah dikonsumsi selama ribuan tahun lalu oleh masyarakat Tiongkok sejak abad ke-16. Selain itu, Portugis diketahui menguasai perkebunan teh di daerah-daerah tropis sekaligus mengekspor minuman ini ke negara-negara Eropa.

Inggris memiliki sejarah tersendiri dalam hal meminum teh. Bahkan di film berjudul “Asterix & Obelix: God Save Britannia”, yang disutradarai oleh Laurent Tirard, ada semacam adegan kocak yang merepresentasikan betapa sakralnya minum teh bagi masyarakat Inggris.

Diceritakan dalam adegan film tersebut, ketika tiba waktu pukul 5 sore hari, semua orang tidak melakukan aktifitas lain selain menyajikan dan menikmati secangkir air panas yang dibumbui daun teh.

Ada pula adegan seorang wanita hamil yang sedang melahirkan pun, sejenak menyempatkan waktunya untuk mendapatkan secangkir teh di sela waktu proses kelahiran bayinya.

Konon, pada tahun ke-3 SM, kebiasaan meminum teh di Inggris dipopulerkan oleh Raja Charles II dan istrinya Catherine. Pernikahannya dengan Catherine menjadi titik balik dalam sejarah teh di Inggris.

Catherine adalah seorang putri Portugis yang juga sebagai pecandu teh. Kecintaannya itulah yang menjadikan teh sebagai minuman kelas atas istana. East India Company memanfaatkan hal ini untuk mengimpor teh ke Inggris dalam skala besar.

Hadirnya konsep meminum teh di sore hari muncul pada abad ke-19. Tradisi ini diperkenalkan oleh Anna Duchess pada 1840. Sejarahnya, Anna akan merasa lapar sekitar pukul empat sore. Sedangkan makan malam di rumahnya disajikan pada jam delapan malam. Hal ini menyisakan jeda waktu yang lama antara makan siang dan makan malam.

Lantas Anna Duchess berinisiatif meminta nampan berisi teh, roti, dan mentega untuk dibawakan ke kamarnya pada sore hari. Pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan rutin dan ia mulai mengundang teman-temannya untuk bergabung. Pada era 1880-an, masyarakat wanita kelas atas berganti pakaian panjang, lengkap dengan sarung tangan dan topi untuk menikmati teh di sore hari.

Pada 1864, seorang manajer perempuan dari sebuah perusahaan roti memulai kebiasaan menyajikan minuman kepada pelanggannya dan menyukai teh. Semua orang lantas meminta perlakuan yang sama untuk disajikan minuman teh. Sejak itu, banyak toko yang menjual minuman teh, menu makanan seperti roti isi (sandwich) dan kue kering, serta menyediakan tempat untuk bertemu dan bersosialisasi.

Jauh sebelumnya pada 23 September 1658, surat kabar republik London Mercurius Politicus sudah memuat iklan teh pertama di Inggris. Iklan ini mengumumkan bahwa minuman China yang disebut tcha, atau bangsa lain menyebutnya tay alias tee telah tersedia di beberapa kedai kopi.

Namun meminum teh di kedai kopi sendiri saat itu masih didominasi oleh lelaki kelas atas, sementara perempuan meminum teh di rumahnya masing-masing.

Sejak 1700-an, sudah lebih dari 500 kedai kopi di Inggris menjual minuman teh yang kala itu sudah mulai populer. Pencapaian ini membuat para pemilik kedai minuman keras merasa kesal. Mereka menganggap minuman teh memotong hasil penjualan bir mereka.

Kenyataan tersebut menjadi berita buruk bagi pemerintah setempat karena pajak penjualan minuman keras yang merupakan aliran pendapatan tetap pemerintah menjadi menurun.

Pada abad ke-18 terjadi perdebatan mengenai dampak baik dan buruk teh bagi kesehatan. Sebuah penelitian ilmiah menjelaskan bahwa meminum empat cangkir teh sehari memberikan manfaat kesehatan. Namun, informasi seperti ini belum ditemukan pada 250 tahun yang lalu.

Mereka khawatir jika minum teh berlebihan akan menyebabkan tubuh lemah dan murung. Namun pada abad ke-19 orang-orang mulai menyadari meminum teh adalah bentuk dari kesederhanaan, tanpa mengenal kelas sosial.

Sejak saat itulah minum teh menjadi tradisi di Inggris dan teh pun bisa jadi alternatif pengganti alkohol .  Hal ini diharap bisa mengurangi dampak kecanduan alkohol pada kehidupan manusia yang begitu buruknya , seperti yang digambarkan pada film garapan Stanley Kubrick " The Shining" yang diangkat dari novel karya Stephen King yang sempat direlease bulan May tahun 1980.



=====

Anda masih di Jasmine Cake & Cuisine, Restaurant Online di Indonesia✋😊

Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya , telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)

Simak daftar menunya di  ig kita , klappiecakes_ :

https://www.instagram.com/p/B928rViD5cH/?igshid=1egvipau04tjz

=====

JASMINE Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner.

Comments

Popular Posts