Jeroan, Apakah Benar Berbahaya Bagi Tubuh?
Di negara luar seperti Australia, jeroan sapi dianggap sebagai produk sampingan sehingga bisa dijual sangat murah dan sebagai makanan hewan. Namun, di Indonesia, harga jeroan tergolong cukup mahal.
(JASMINE Foodnews) Di Indonesia, jeroan sering kali diolah menjadi masakan yang nikmat. Meski jeroan lezat untuk disantap, tapi risiko kesehatan yang muncul akibat mengonsumsi jeroan tidak dapat Anda abaikan. Terlebih jika Anda menyantapnya terlalu sering atau terlalu banyak.
Dikutip dari alodokter.com, jeroan adalah sebutan lain untuk organ dalam dari hewan yang siap diolah menjadi berbagai jenis masakan. Organ dalam yang dimaksud bisa berupa lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak.
Tapi tahukah Bunda, Bro and Sis, kenapa di sini harga jeroan mahal? Dilansir dari detikfinance.com, Ketua Komite Tetap Industri Makanan dan Protein Kadin Thomas Darmawan mengatakan, mahalnya harga jeroan sejak di rumah potong hewan (RPH) terjadi lantaran banyaknya permintaan jeroan di dalam negeri. Sebabnya, banyak makanan tradisional dibuat dari jeroan sebagai bahan baku utamanya.
Thomas menyebut, meski sering dibilang biang sumber penyakit akibat kolesterol, menu kuliner daerah berbahan jeroan punya tempat tersendiri di masyarakat. Sehingga, kebutuhannya yang banyak namun pasokan dalam negeri sedikit, membuat harganya melambung tinggi.
"Betul penyebab kolesterol dan asam urat. Tapi masing-masing daerah punya selera, ada soto babat Madura, coto Makassar, empal gentong, kalau nggak pakai jeroan ya nggak enak dong, "ujarnya sambil tersenyum
Efek Samping Mengonsumsi Jeroan Terlalu Sering
Jeroan tidak selamanya buruk bagi tubuh. Mengonsumsi jeroan dalam jumlah wajar, sebenarnya masih dapat memberikan berbagai manfaat.
Hal ini karena jeroan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin A, B, D, E, K, zat besi, magnesium, selenium, dan zinc. Vitamin dan mineral ini sangat penting untuk menjalankan berbagai proses metabolisme di dalam tubuh.
Meskipun jeroan kaya akan nutrisi penting, tapi bukan berarti Anda dianjurkan untuk mengonsumsi jeroan terlalu sering atau terlalu banyak. Selain nutrisi yang telah disebutkan tadi, jeroan juga memiliki senyawa purin yang sangat tinggi. Bukan hanya itu, jeroan juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat terlalu sering atau terlalu banyak mengonsumsi jeroan:
Kelebihan vitamin A
Batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah 10.000 IU, sementara vitamin A yang terkandung dalam jeroan tergolong cukup tinggi. Itulah sebabnya, mengonsumsi jeroan terlalu sering dapat menyebabkan penumpukan vitamin A di dalam tubuh.Kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti mual, muntah, sakit kepala, diare, dan kerusakan hati.
Kolesterol tinggi
Jeroan umumnya mengandung kadar kolesterol dan lemak yang tinggi. Meskipun lemak dibutuhkan tubuh, tapi Anda harus tetap memerhatikan jumlah konsumsinya.Pasalnya, konsumsi asupan lemak yang berlebih justru dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah. Kondisi inilah yang membuat Anda lebih mudah untuk terkena penyakit jantung.
Penyakit asam urat
Penyakit asam urat akan lebih mudah muncul pada orang yang sering atau terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan purin. Semakin banyak kandungan purin dalam makanan, maka semakin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan oleh tubuh.Kadar asam urat yang tinggi ini kemudian akan membentuk kristal padat di sendi, hingga akhirnya menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Itulah sebabnya mengapa penderita asam urat dianjurkan untuk menghindari makan jeroan.
Adakah Manfaat Jeroan Bagi Tubuh ?
Selain ada bahayanya jika mengonsumsinya berlebihan, ternyata jeroan juga mengandung manfaat untuk tubuh. Sama halnya dengan daging. Kata ahli, jeroan mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Nah, dilansir dari halodokter.com, berikut beberapa manfaat organ dalam sapi yang bisa Bunda, Bro and Sis peroleh.
1. Jantung: Kebutuhan Zat Besi
Melansir Bold Sky, jeroan sapi seperti jantung kaya akan folat, zinc, selenium, vitamin B2, B6, B12, selenium, dan zat besi yang dibutuhkan tubuh. Jantung sapi juga bisa melindungi tubuh dari kerusakan mitokondria. Nah, mitokondria ini bertindak sebagai mesin yang membakar lemak untuk menciptakan energi tubuh. Jadi bisa dibilang bahwa mitokondria merupakan produksi utama terhadap energi sel manusia.
Simak juga videonya :
Proses pengisian Klappie di Loyang
Lalu, kandungan apa saja sih yang terdapat dalam jantung sapi? Kata ahli bagian ini mengandung protein sebanyak 37,9 gram, kalori 339, dan lemak 20,8 gram. Menurut ahli, mengonsumsi jantung sapi bisa memenuhi kebutuhan harian zat besi pria.
2. Babat dan Usus
Menurut ahli seperti dikutip dalam Daily Mail, babat dan usus sapi mengandung banyak kalsium yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan tulang. Kandungannya sebanyak 52 miligram per 100 gram. Bagian ini setidaknya mengandung protein sebanyak 10,6 gram, kalori 49, dan lemak 0,75 gram. Enggak cuma itu, bagian ini juga kaya gelatin dan probiotik yang bisa meningkatkan kesehatan pencernaan. Di negara Barat, penyajian babat dan usus biasanya dicampur dengan kentang tumbuk.
3. Limpa
Jeroan sapi yang satu ini mengandung banyak protein dan asam lemak omega-3. Di samping itu, limpa juga kaya akan zinc dan selenium yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh dan fungsi hormonal. Kata ahli, organ dalam sapi yang satu ini bisa dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan, membantu pencernaan, dan meningkatkan kekebalan tubuh
4. Ginjal
Melansir Daily Mail, ginjal sapi mengandung 207 kalori, 36,7 gram protein, dan 6,6 gram lemak. Kata ahli, nutrisi di bagian ginjal setara dengan enam butir telur dan lima ikat bayam. Enggak cuma itu, ginjal juga mengandung antioksidan yang baik bagi sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, menurut ahli dalam Boldsky, jeroan sapi yang satu ini juga kaya asam lemak omega 3 dan bersifat sebagai antiperadangan yang baik untuk jantung.
5. Hati
Bagian ini tinggi protein, asam folat, zat besi, vitamin B12, dan vitamin A. Tuh, sangat bergizi bukan? Kata ahli, hati juga baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan kadar hemoglobin. Oleh karenanya, organ ini dinilai baik dikonsumsi bagi pengidap anemia.
Setidaknya hati sapi mengandung lemak sebanyak 14,4 gram, 264 kalori, dan protein 33,4 gram. Menariknya lagi, kandungan zat besi di dalamnya ternyata lebih tinggi ketimbang sayur bayam. Jeroan sapi yang satu ini juga baik bagi kekuatan tulang, imunitas tubuh, dan pertumbuhan otak.
Nah, meskipun jeroan sapi mengandung banyak nutrisi dan gizi yang dibutuhkan tubuh, bukan berarti kamu boleh sembarangan mengonsumsinya. Kata ahli, terlalu banyak mengonsumsi jeroan hewan bisa menyebabkan sederet masalah kesehatan. Mulai dari meningkatnya kadar kolesterol tubuh, menyebabkan asam urat, bahkan bisa meningkatkan risiko kelahiran cacat pada ibu hamil.
Jadi kesimpulannya, Bunda, Bro and Sis, sah-sah saja kita mengonsumsi jeroan, asalkan cara mengolah dan porsinya mesti diperhatikan dengan cermat.
Jika tubuh Bunda sehat, mengonsumsi jeroan diperbolehkan, asalkan tidak terlalu sering dan terlalu banyak. Tujuannya agar Anda dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang telah dijelaskan di atas.
Sebagai alternatif jeroan, Bunda juga dapat mengonsumsi daging sapi, ayam, atau jenis daging lain tanpa lemak, diimbangi dengan pola makan bergizi seimbang. Jika Bunda gemar mengonsumsi jeroan dan merasakan keluhan yang mungkin mengarah ke penyakit-penyakit di atas, sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter.
=====
Untuk info & pemesanan Cake & Cuisinenya , telp/WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan)
Atau klik saja :
Simak juga menu Jasmine Cake n Cuisine yang available :
======
Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner.
Comments
Post a Comment