Rempah-Rempah , Ternyata Bisa Untuk Menurunkan Berat Badan
Rempah-rempah seperti sereh, kunyit ketumbar, bawang putih, jahe, laos, kemiri, dan lain-lain banyak mengambil peran di dalamnya . Karena memang untuk membuat ayam ungkep bumbu kuning diperlukan bahan rempah-rempah yang cukup banyak sehingga rasanya lebih meresap dan gurih.
Dikutip dari wikipedia.com , rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma, dan buah kering.
Rempah-rempah merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial. Banyak rempah-rempah dulunya digunakan dalam pengobatan, tetapi sekarang ini berkurang.
Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku. Rempah-rempah ini pula yang menyebabkan Belanda kemudian menyusul ke Maluku, sementara itu, bangsa Spanyol di bawah Magellan telah lebih dahulu mencari jalan ke Timur melalui jalan lain yakni melewati samudera Pasifik dan akhirnya mendarat di pulau Luzon Filipina.
Beberapa daerah penghasil rempah-rempah terpenting di dunia adalah India, Zanzibar, dan Kepulauan Maluku. Tetapi kebanyakan negara di dunia mengimpor rempah-rempah dari India karena India merupakan pusat rempah-rempah terbesar di dunia.
Pada perkembangannya , dilansir dari liputan6.com, saat ini rempah-renpah masih mempunyai peran yang sentral. Dengan berkembangnya dunia kuliner dan bahan pangan, posisi rempah masih tak bisa digantikan. Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Negeri Rempah, Bram Kushardjanto.
Menurut Bram, rempah masih sangat dibutuhkan sampai saat ini. Selain untuk kuliner, rempah-rempah juga digunakan untuk kesehatan, dan kecantikan atau untuk industri kosmetik.
Bahkan, saat ini, menurutnya , ada sekitar 2 ribu tanamans rempah-rempah. Ini sudah termasuk tanaman keras, seperti gaharu dan kemenyan, yang sudah teridentifikasi. 60 persen ada di Indonesia , seperti gambir, pala, dan cengkih. Pala dan cengkih merupakan tanaman endemik. Artinya, tanaman asal Indonesia.
Secara produksi rempah-rempah, Bram mengungkapkan Indonesia masih sangat kuat. Kata Bram, hingga saat ini, meski bukan menjadi negara pengekspor rempah terbesar dunia, Indonesia masih tercatat sebagai negara produsen rempah terbesar dunia.
"Kita masih yang terbesar sampai saat ini. Masalah penjualan saja yang harus lewat Vietnam atau India, tapi kita tetap produsen terbesar," katanya.
Potensi untuk bisa memegang pasar rempah dunia, menurut Bram, masih sangat besar. Terlebih di Asia masih banyak masyarakat yang melakukan ritual dengan wewangian aromatik dari rempah.
"Lada kita nomor tiga setelah Vietnam dan India, tapi produsen terbesar tetap Indonesia. Vietnam ladanya sedikit, tapi dia ambil dari kita yang harganya tidak bersaing di luar negeri," tegas Bram.
Indonesia berjaya dengan rempah-rempahnya sebelum mengenal komoditas tambang dan migas. Popularitas itu yang membuat banyak bangsa Eropa datang ke Indonesia.
"Eropa datang ke Indonesia untuk mencari rempah yang digunakan untuk mengawetkan makanan. Di negara yang memiliki empat musim, masalah rempah untuk mengawetkan makanan terkait persoalan hidup dan mati. Wine itu nggak bisa dibuat tanpa pala," jelas Bram.
Selain untuk mengawetkan makanan, rempah-rempah juga digunakan untuk ritual peribadatan hingga dikenal dengan nama Jalur Dupa. Jalur Dupa lebih tua ketimbang Jalur Rempah. Bram menyebutkan, gaharu, gambir, dan kemenyan, itu asli rempah Indonesia
Selain mencari rempah-rempah, kehadiran bangsa Eropa kemudian memonopoli hingga mengkolonisasi rempah. Kondisi itu yang kemudian menjajah Indonesia.
"Keberadaan rempah di Indonesia, jadi anugerah dan musibah, karena munculnya kolonialisme," kata Bram.
Rempah -rempah kemudian mulai ditinggalkan setelah munculnya perkembangan teknologi. Menurut Bram, orang mengawetkan makanan tak perlu lagi pakai rempah, tapi bisa pakai kulkas
Ada yang mungkin tidak begitu banyak orang yang tahu , bahwa rempah-rempah ternyata memiliki manfaat yang spesifik. Dikutip dari kompas.com, banyak orang rela melakukan berbagai cara demi menurunkan berat badan, termasuk mengonsumsi makanan tanpa rasa yang tentu tak enak dinikmati.
Tapi kadang , alih-alih berat badan turun, dalam waktu beberapa hari kamu justru merasa tak sabar untuk 'balas dendam' mengonsumsi semua makanan yang diinginkan.
Untuk mencegah itu terjadi, Bunda, Bro and Sis, bisa mengandalkan rempah-rempah untuk memperkaya rasa makanan.
Penelitian menunjukkan, jika kita tidak suka pada rasa makanan yang kita makan, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk tetap menjalankan diet, tidak peduli seberapa disiplinnya kita menjalankan diet.
Sehingga rempah-rempah adalah cara terbaik untuk menambah rasa pada makanan, tanpa memberikan kalori ekstra, gula, sodium, atau bahan-bahan tak berguna lainnya.
Apalagi, banyak bumbu dan rempah-rempah yang dapat meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh membakar lemak dengan lebih cepat. Berikut ketujuh jenis bumbu atau rempah tersebut:
1. Kayu manis
Kayu manis bermanfaat untuk menyeimbangkan gula darah, membantu mengekang nafsu makan, dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Kayu manis juga bisa menjadi pengganti gula saat kamu menikmati secangkir kopi atau teh, sehingga kamu terhindar dari mengonsumsi kalori ekstra
2. Jinten
Hanya satu sendok teh jinten perhari dapat membantu membakar lemak tubuh hingga tiga kali lipat lebih banyak, jika dibandingkan dengan masakan tanpa jinten, menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan pada wanita yang kelebihan berat badan.
Jinten bisa ditambahkan ke banyak masakan seperti sup, semur, tumisan, dan makanan yang dipanggang.
3. Bawang putih
Beberapa orang tidak menyukai bawang putih karena menurut mereka, bumbu yang satu ini membuat napas menjadi berbau tak sedap.
Tapi, di luar itu, bawang putih bisa membantu membakar lemak.
Ada sebuah penelitian yang menemukan, bahwa tikus yang diberi makan bawang putih, dapat kehilangan berat badannya secara signifikan dalam waktu tujuh minggu.
4. Kunyit
Rempah berwarna kuning cerah ini dapat membantu tubuh membakar lemak, menurut sebuah studi 2009 dari Tufts University.
Studi itu menemukan bahwa tikus yang diberi kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, kehilangan lebih banyak lemak daripada tikus yang tidak makan kukurmin.
Kurkumin dapat meningkatkan panas tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan metabolisme.
Kunyit juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan lainnya, dari membantu melawan penyakit Alzheimer hingga membantu menjaga kestabilan hormon ketika masa menstruasi.
5. Jahe
Seperti kayu manis, jahe juga dapat membantu mengontrol lonjakan kadar gula darah setelah kamu makan makanan bergula atau makanan berkarbohirat tinggi.
Rempah ini juga bersifat termogenik, sehingga bisa membantu memercepat proses pembakaran lemak, menurut Barbara Mendez, RPH, MS, ahli nutrisi di New York City.
6. Lada hitam
Seperti jahe, lada hitam juga bersifat termogenik. Selain itu, lada hitam mampu memblokir pembentukan sel-sel lemak baru, kata Mendez.
Alhasil, rempah yang satu ini juga bermanfaat untuk mencegah kenaikan berat badan.
7. Cabai
Seperti kunyit, cabai juga bersifat panas atau termogenik dan memercepat metabolisme.
Menambahkan rempah-rempah yang bersifat 'panas' ke dalam masakan dapat membantu Anda membakar hingga 100 kalori perporsi makanan, menurut ahli gizi Lauren Minchen, RD.
======
Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner.
Comments
Post a Comment