Ubi Jalar, Bahan Makanan Pembuat Obisa, Ternyata Bisa Mencegah Kanker




(JASMINE Foodnews)  Ubi   Jalar   (Ipomoea batatas) atau dalam bahasa Inggrisnya sweet potato adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi.

Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.

Ubi jalar ditengarai berasal dari Amerika Selatan tropis ,dan yang masih diperdebatkan, Papua. Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar ke Asia. Proposal ini banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan antropologi.

Tanaman yang juga dikenal dengan nama
ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) ,dikutip dari alodokter.com, ternyata mengandung begitu banyak nutrisi yang dapat membantu melawan beragam penyakit. 

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ubi jalar bermanfaat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Lantas, manfaat apa lagi yang bisa Anda peroleh dari ubi jalar? Simak penjelasannya berikut ini.

Selain bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya, ubi jalar juga memiliki kegunaan lain. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan energi tubuh dan sistem kekebalan tubuh, serta penurunan berat badan. Ubi jalar dapat diolah dengan cara direbus, dipanggang, atau dimakan dengan cara dihaluskan. Makanan ini sudah terasa manis secara alami, sehingga dapat langsung disantap tanpa harus menambahkan gula.

Kandungan Nutrisi pada Ubi Jalar

Seharusnya setiap orang memasukkan ubi jalar dalam daftar makanan sehat yang dikonsumsi sehari-hari. Sebab, makanan ini mengandung banyak vitamin A, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh. 

Selain itu, ubi jalar juga menyediakan 37 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C. Ubi jalar ukuran sedang yang sudah dipanggang hanya memiliki 105 kalori, sehingga cocok bagi Anda yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Ubi jalar juga mengandung serat dan hampir tidak mengandung lemak.

Kandungan nutrisi penting lainnya pada ubi jalar yaitu 25 persen mangan, 14 persen vitamin B6, dan 9 persen kalium.

Selain itu, ubi jalar mengandung nutrisi lain yang tak kalah penting manfaatnya, seperti:

K o l  i n

Kolin adalah zat serbaguna yang sangat penting bagi tubuh. Disebut serbaguna karena zat ini membantu proses kimiawi dalam sel saraf, membantu penyerapan lemak, serta mempertahankan struktur membran sel. Selain itu, kolin juga bermanfaat dalam membantu gerakan otot, tidur, belajar, dan mengingat. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa manfaat ekstrak ubi jalar juga sebagai antiradang dan penangkal radikal bebas.

Beta karoten

Zat ini tidak hanya memberi warna cerah pada ubi, tetapi juga memberi banyak manfaat. Beta karoten berperan dalam menunda penuaan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit, antara lain penyakit jantung, kanker, dan asma. Beta karoten dalam tubuh diubah menjadi vitamin A. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung beta karoten dapat membantu mencegah dan memperbaiki kerusakan mata, mencegah kerusakan saraf, dan memperkuat kekebalan tubuh.

Serat dan kalium

Ubi jalar berukuran sedang mengandung 4 gram serat dan sekitar 438 mg kalium. Penting diketahui bahwa kulit ubi jalar mengandung dua zat ini. Meski kulit ubi ada yang berwarna cokelat, ungu, atau kuning, kandungan gizinya tetap sama. Saat mengonsumsi ubi jalar, usahakan tidak mengupas kulitnya agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Manfaat Ubi Jalar untuk Kesehatan

Mencegah Kanker

Berbagai risiko penyakit diduga dapat dikurangi dengan mengonsumsi ubi jalar secara teratur. 
 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kandungan beta karoten pada ubi jalar memungkinkan makanan ini bermanfaat dalam mencegah kanker. Penelitian menunjukkan bahwa beta karoten dapat menurunkan risiko beberapa penyakit kanker, seperti kanker lambung, payudara, dan ginjal.

Untuk Kekebalan tubuh

Lagi-lagi, beta karoten pada ubi jalar memiliki peran yang hebat. Zat ini bekerjasama dengan vitamin C dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Dua zat yang juga memiliki sifat antioksidan ini membentuk kombinasi nutrisi yang kuat untuk mendukung peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Memudahkan Pencernaan

Serat tinggi yang terkandung pada ubi jalar membantu sistem pencernaan menjadi lebih baik dan mencegah terjadinya sembelit.

Mencegah Diabetes

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ubi jalar dapat mengurangi kadar gula dalam darah penderita diabetes. Ubi jalar juga ditengarai dapat mengurangi resistensi sel terhadap insulin dan menurunkan kadar HbA1C dalam darah yang meningkat pada penderita diabetes. Namun, penelitian tersebut masih terbatas pada studi berkualitas rendah dan data tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut.

Menurunkan Tekanan darah

Mengonsumsi ubi jalar dapat membantu meningkatkan asupan kalium. Dengan demikian, terdapat potensi membantu menurunkan tekanan darah. Namun disarankan untuk mengolah ubi jalar dengan tidak menambah garam secara berlebihan, karena kelebihan garam (sodium) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Suguhan ubi jalar rebus biasanya dianggap sebagai sajian tradisional. Meski begitu, jangan disalahpahami sebagai makanan yang rendah nutrisi. Untuk menikmati manfaat ubi jalar, cobalah lebih sering mengonsumsinya sebagai menu makan utama atau sekadar kudapan di waktu senggang. 

Atau Bunda, Bro and Sis bisa juga menikmati makanan dari ubi jalar yang sudah diolah dengan tepat dan cermat oleh tangan-tangan terampil dan cekatan para chef handal kami, namanya Obisa , atau Kolak Biji Salak , hanya di Jasmine Cake & Cuisine. Langsung saja telpon atau WA 08128637867 (Tia), 08128697750 (Wildan) . 🙏😊

======
Jasmine Foodnews dibuat sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kuliner di Indonesia terutama yang tradisional dan sudah jarang ditemukan orang. Juga hal-hal yang terkait dengan seputar dunia kuliner.

Comments

Popular Posts